Informasi Jurnalistik Marsa

Tampilkan postingan dengan label Biografi Pahlawan Kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biografi Pahlawan Kita. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Februari 2023

Biografi KH. Margono Rustam

 

Biografi KH. Margono Rustam

   

Biografi KH. Margono Rustam
Gambar KH. Margono Rustam


 KH. Margono Rustam merupakan seorang petarung dan pejuang dengan konsisten memperjuangkan apa yang ia cita-citakan. Bukan hanya sebatas ucapan semata tetapi dibuktikan dengan segala perbuatannya. Seperti nama akhir beliau Rustam yang memiliki arti berani dan kuat. Pantas sekali apabila beliau menyandang nama tersebut, atas semua pengalaman dan perjuangan yang pernah beliau lakukan khususnya untuk masyarakat Nadhlatul Ulama Kecamatan Klirong dan masyarakat Kabupaten Kebumen pada umumnya.

Konstribusi KH. Margono di Klirong sangatlah luar biasa, karena pada zaman dahulu daerah Klirong merupakan daerah Abangan. Beliau merupakan seorang petarung sejati karena memiliki tekad, mental, usaha, dan perjuangan yang penuh pengorbanan yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain.

 Mengingat pada saat itu di Klirong hanya ada sekitar beberapa orang saja yang mau melaksanakan shalat jama’ah di Masjid Al-Munawwaroh. Dakwah beliau pada saat itu sangatlah unik dan tidak lazim karena lapangan / halaman masjid  yang seharusnya digunakan untuk parkir kendaraan jama’ah seperti sepeda dan motor itu digunakan untuk bermain badminton oleh anak – anak sampai orang dewasa, tak hanya itu, beliau bahkan mengsponsori secara langsung untuk permainan badminton di halaman masjid, beliau melakukan hal tersebut untuk membuat masyarakat Klirong yang awalnya tidak pernah pergi ke masjid menjadi ke masjid walaupun tidak melakukan ibadah, yang terpenting adalah membuat masyarakat datang ke masjid.

 Tak hanya itu saja yang pernah beliau lakukan saat dakwah hal unik lainnya pun pernah beliau lakukan yakni pada saat ada acara Khotmil Al- Quran di Masjid  Al-Munawwaroh beliau mengundang masyarakat untuk datang dan hadir di acara tersebut serta membebaskan  mereka melakukan hal yang mereka biasa lakukan dihalaman Masjid seperti membakar kemenyan, membakar dupa, meletakkan sajen dll.

 

Riwayat Masa Kecil dan Pendidikannya

 KH. Margono Rustam merupakan putra dari pasangan Bapak KH. Mohammad Ikhsan (Pejagoan) dan Ibu Siyam Binti KH. Ismail (Karang Glonggong). Beliau lahir pada tanggal 5 Oktober 1932 di Desa Logede, Kecamatan Pejagoan. Sejak usia dini beliau sudah belajar ilmu agama langsung diarahkan oleh ayahnya.

KH. Margono Rustam memulai pendidikan di Sekolah Rakyat 1 Pejagoan (SR 1 Pejagoan) setelah lulus, beliau melanjutkan ilmu agama dengan mondok di Pesantren Tebu Ireng (Jombang, Jawa Timur) beliau menjadi santrinya KH. Abdul Wahid Bin KH. Hasyim Asyari dan sempat dipercaya oleh beliau untuk mengasuh putra-putrinya termasuk KH. Abdurahman Wahid atau yang sering dikenal dengan Gusdur.

Setelah selesai dari menyantri beliau mendaftarkan diri untuk menjadi PNS di Kementerian Agama tepatnya mendaftarkan diri menjadi seorang penghulu. Beliau pernah belajar di Madrasah Tsanawijah /Alijah Al-Islam Surakarta dan lulus pada tahun 1950. Setelah itu melanjutkan di jenjang yang lebih tinggi yakni di Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas Bagian Sastra Budhi Dharma 1 (SMA Bagian A) Jakarta. Beliau merupakan sosok yang sangat aktif dalam mengikuti Organisasi yang ada di sekolah. Setelah lulus dari SMA BAGIAN A Budhi Dharma ID Jakarta pada tanggal  2 September 1955, beliau meneruskan di Balai Perguruan Tinggi 17 Agustus Jakarta pada saat kuliah beliau juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (Indonesia Moslim Student  Association).

KH. Margono Rustam Menikah

KH. Margono Rustam yang telah lulus kuliah beliau pun memiliki keinginan yang ada pada orang dewasa pada umumnya yakni menikah. Beliau  jatuh hati kepada seorang anak dari KH. Muhammad Husein, dimana ternyata KH. Muhammad Husein ini merupakan saudara ipar dari ibunya. Gadis tersebut bernama Siti Kharisah Binti KH. Muhammad Husein yang merupakan gadis dari desa Karang Glonggong, dan alhamdulilah niat baik beliau di terima secara baik oleh pihak keluarga putri dan mereka pun membahas pernikahan secara musyawarah baik dari keluarga putri maupun keluarga KH. Margono dan pernikahan itupun berlangsung pada tanggal 1 Agustus 1955.

Pernikahan tersebut diberikan amanah oleh Allah SWT dengan hadirnya putra-putri beliau yaitu : Siti Mustangidah Purwo Susilo Wati yang menikah dengan Bapak KH. Drs. Muhammad Dawanudin Masdar M. Ag., yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Kebumen, Siti Mahmubah S. Pd., Ummi Muslihatun Khoeriyah, BA., Drs. H. Muhammad Marzuki, Siti Fatimah Wismowati, Muhammad Taufik Nur Rahman S. Pd., Siti Baro’ah Prihartiningsih, Siti Susanati Mabrurah S. Pd., Muhammad Mukhsin Yuliantoro, A. Md.

 


Bertugas di Klirong


Beliau yang merupakan penduduk dari Logede, Pejagoan datang ke daerah Klirong sejak menjabat sebagai Kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kec. Klirong. Pada saat itu, karena KUA Klirong beropersionalnya belum memiliki gedung, maka digunakanlah Masjid Al-Munawwaroh Kauman Klirong sebagai kantornya dan beliau juga didaulatkan untuk menjadi pengasuh / Imam Masjid Al-Munawwaroh Klirong.

Selain bertugas di KUA Kec. Klirong, beliau juga pernah menjadi Kepala KUA di daerah lain seperti; Gombong, Puring, dan Buayan. Pada saat menjadi Kepala KUA Puring beliau turut menyumbang dan ikut serta dalam pembangunan masjid di Puring sehingga tampak cukup megah.

Pengalaman Organisasi

KH. Margono Rustam sudah aktif berorganisasi, di bawah ini merupakan riwayat organisasi beliau : HMI Cabang Jakarta tahun 1955, GP Ansor Pertama Cabang Kebumen 1963, Ketua MWC NU Klirong Pertama 1988-1933, Ketua Tanfiziyah PC NU Kab. Kebumen 1988-1993, Wakil Rois syuriyah  PC NU Kab. Kebumen 1993-1997, Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ) Gotong Royong Tingkat II ( Kabupaten)  Kebumen  1960, Kepala KUA Kec. Klirong, Gombong, Puring, Buayan dan ikut serta dalam Organisasi  Militer  Front Nasional pembebasan Irian Barat. (Jabatan terakhir blm)..

Jasa Beliau di bidang Pendidikan.

 

            KH. Margono Rustam selain aktif di kegiatan sosial keagamaan teryata juga merupakan seorang pemerhati dan praktisi pendidikan di Kec. Klirong yang mumpuni hal tersebut itu dibuktikan dengan kontribusinya. Beliau pernah menjadi guru Bahasa Jerman di SMA Taman Madya Klirong pada sore hari. Beliau juga terlibat dalam proses mendirikan sekolah di klirong. Amatlah wajar apabila hari ini berkembang begitu pesatnya pendidikan di Kec. Klirong tentu tidak terlepas dari buah pikiran dan tangan dingin beliau.  Di bawah ini merupakan jasa beliau di bidang pendidikan yakni; terlibat dalam mendirikan STM Ma arif 1 Kebumen yang sekarang menjadi SMK Ma arif 1 Kebumen ketika beliau menjabat sebagai Ketua Tanfiziyah NU Cabang Kebumen, mendirikan PGAP 4 tahun pada tahun 1968-1969 yang sekarang menjadi MTS Negeri 5 Kebumen, Ikut terlibat mendirikan SMP Negeri 1 Klirong, Ikut terlibat dalam mendirikan SMA Negeri 1 Klirong, dan SMK Ma arif 9 Kebumen.

Suatu hal yang tidak bisa di pungkiri bahwa pada saat awal PGAP Berdiri beliau merelakan rumahnya sendiri dijadikan sebagai kantor dan tempat pembelajaran. Selain itu, beliau juga merelakan beberapa bidang tanahnya yang berada di tempat strategis untuk dibeli dan dijadikan sebagai gedung sekolah seperti untuk pendirian MTs Negeri 5 Kebumen, SMA Negeri 1 Klirong, peluasan SMP Negeri 1 Klirong, dan SMK Ma,arif 9 Kebumen.

Wafatnya KH. Margono Rustam

Tulung  Jagana MTS N 5 Kebumen Aja Nganti Hilang  Sejarahe

yang berarti tolong di jaga MTS Negeri 5 Kebumen jangan sampai hilang sejarahnya.

Begitulah kata-kata yang pernah disampaikan kepada santri kinasih Pak KH. Margono Rustam yakni Kyai Fuad Hasyim yang kini menjadi Ketua Tanfidiyah MWC NU Klirong. Manusia hanya makhluk Ciptaan Allah SWT yang pasti akan kembali kepada-Nya, sama seperti KH. Margono Rustam, tetapi orang tidak akan pernah melupakan konstribusi beliau yang besar. Terlebih untuk semua perjuangan yang beliau lakukan untuk semua masyarakat NU di Klirong hingga di Kabupaten Kebumen. Sungguhlah terasa kesedihan yang mendalam karena telah kehilangan sosok pejuang sejati yang sangat menginspirasi bagi generasi setelahnya. Meskipun, Kepergian beliau sudah merupakan kehendak dari Allah SWT.

Beliau wafat pada usia 77 tahun karena terjatuh di kamar mandi, dalam situasi yang panik dan khawatir istri beliau berteriak histeris dan memberikan tahukan  kejadian hal tersebut kepada anaknya dan salah satu menantu yakni Pak KH. Habib, namun karena Pak Habib waktu itu berada di tempat yang cukup jauh, beliau pun datang agak terlambat. Beliau di rawat di RSUD Kabupaten Kebumen dan menghembuskan nafas terakhir pada hari Sabtu, Tanggal  15 Agustus 2009 pada pukul 17.20 Wib.

Mendengar berita tentang wafatnya KH. Margono Rustam rumah belaiu di padati orang-orang untuk melakukan bela sungkawa. Papan-papan karangan bunga yang bertuliskan turut berduka cita atas meninggalnya pun banyak berjejer di depan rumah beliau. Beliau dimakamkan pada Tanggal 17 Agustus 2009. Setelah Upacara memperingati HUT RI Ke- 64, pemakamanan beliau juga di hadiri oleh Bapak KH. Muhammad Nasrudin Al- Mansur (Alm), yang pernah (menjadi Bupati Kabupaten Kebumen) yang di daulat sebagai sohibul musibah pada acara pemberangkatan jenazah. Beliau dimakamkan  di Dukuh Jarak, Kecamaatan  Klirong yang lebih tepatntya berada di sebelah timur Gedung MTS N 5 Kebumen.

Selamat jalan Kyai Haji Margono Rustam, pejuang sejati yang tak kunjung berhenti mereleasikan cita dan cintanya  pada umat. Selamat berbahagia di sisi Allah SWT, 

Selamat Jalan Pahlawan NU ku

 

*Penulis :

 Mokhamad Ridho  Kelas X di SMK Ma arif 9 Kebumen

Sumber wawancara :

1. Bapak Budiyono, M. Pd

2. Bapak Fuad Haysim, S.Ag., M.Pd. 

3. Bapak KH. Khabib Sholeh, S.Ag., M.Pd

4. Bapak KH. Mohammad Dawamudin Masdar, M.ag.

 

Postingan artikel kami lainnnya yang mungkin anda sukai

Cerpen "Memungut Rintik Hujan"

  Cerpen "Memungut Rintik Hujan"      AKU KIRA, KEKACAUAN MEMANG TAK MESTI DIMULAI DARI SESUATU YANG BESAR DAN MENGERIKAN. SEBAB S...

Popular Posts