Informasi Jurnalistik Marsa

Senin, 22 Mei 2023

6 Konsep Filosofi Stoicism yang bisa bikin kita menjadi anak muda yang berkualitas.

 6 Konsep Filosofi Stoicism yang bisa bikin kita menjadi anak muda yang berkualitas. 

     Halo sahabat Jurma semuanya, kembali lagi di Artikel Jurnalistik Marsa, seperti biasa, kami dari tim Jurnalistikmarsa.blogspot akan menyampaikan 6 Konsep Filosofi Stoicism yang dapat merubah kita menjadi anak muda yang lebih  berkualitas dari sebelumnya. 

6 Konsep Filosofi Stoicism yang bisa bikin kita menjadi anak muda yang berkualitas.


     Sahabat Jurma semuanya coba lihat anak – anak muda disekeliling kita, banyak banget diantara mereka yang bingung mau ngapain, kerjaannya Cuma rebahan, sifatnya masih emosional, dan galau karena mikirin masa depan. 

     Oleh karena itulah kami dari Tim Jurnalistikmarsa membuat artikel ini untuk kalian semua, agar kalian semua dapat menjadi anak muda yang lebih berkualitas dari anak – anak muda yang lainnya, dan inilah 6 Konsep Filosofi Stoicism yang dapat mentransformasi kita menjadi anak muda yang lebih baik dari sebelumnya :

 1.Kerjain Jangan cuma dipikirin. 

     Yang membuat filsuf stoicism kaya Epitetus, Marcus Aurelius dan Seneca beda dari filsuf lainnya karena mereka take action, tidak hanya memperdebatkan teori, begitu pula dengan kita sebagai anak muda, disaat banyak anak – anak muda yang hanya bisa galau sambil rebahan mikirin masa depan, jadilah pemuda atau pemudi yang berani take action, kalau sudah menemukan solusi yang kira – kira bagus buat hidup kita, segera lakukan nggak usah kebanyakan overthinking. 

2.Ini ada hubungannya agar kita berkerja, nggak cuma mikir. Seneca bilang Saat bangun anggaplah hari ini adalah hari akhir kita hidup."

     Pola pikir seperti ini membuat kita nggak menunda – nunda lagi kebaikan yang harus kita lakukan. Kebanyakan anak muda merasa hidupnya masih panjang, jadilah mereka buang – buang waktu untuk hal yang gak berguna bahkan merugikan. Kebiasaan – kebiasaan mereka ini kebawa hingga dewasa, dan jadilah mereka orang yang gak bisa menghargai waktu sampai dewasa. 

3.“Makan untuk hidup bukan hidup untuk makan”.

     Ini kata filsuf stoicism Musonius Rufur. Intinya jangan Cuma mengejar kenikmatan yang ada pada makanan, jangan mendewa – dewakan rasa dan kenikmatannya. Jangan hanya makan makanan yang kita suka, tapi makan juga makanan yang memang gizinya diperlukan buat bikin tubuh kita sehat, kebanyakan orang Indonesia pas udah tua, pas udah penyakitan baru peduli sama makanan yang dikonsumsi, kalau kita udah bisa peduli sama makanan yang kita makan sejak muda, kita bakalan lebih sehat dari kebanyakan pemuda atau pemudi di Indonesia. 

4.“Gagal itu wajar terus – terusan menyesali kegagalan itu bodoh!”

     Belajar dari kegagalan itu wajib tapi terus – terusan menyesalinya itu konyol dan bodoh, ini adalah kata Marcus Aurelius filsuf stoicism yang juga sekaligus Kaisar Romawi, mumpung kita masih muda, habiskan jatah gagal kita, latih mental kita biar terbiasa mengalami kegagalan, sampai itu menjadi hal yang biasa bagi kita. Anak muda yang sering mengalami kegagalan lalu mencoba lagi, bakal lebih besar kemungkinan suksesnya di masa depan, dari pada anak muda yang gagal sekali, namun terus menyesal berlarut – larut, hingga akhirnya takut mencoba lagi. Kadang 1 keberhasilan setelah 10 kali kegagalan bisa membuat hidup kita lebih baik. 

5.“Belajar mensyukuri hal – hal kecil”

     Ini kata Zeno bahagia bukan Cuma karena kita dapat meraih keberhasilan besar, tapi juga karena kita dapat meraih keberhasilan besar, tapi juga karena hal – hal kecil yang ada disekeliling kita, kita masih dikaruniai kesehatan, masih bisa makan hingga kenyang, dan masih bisa senyum dan tertawa. 

6.“Jauhi gengsi jauh – jauh, Jauhi ego dan kebanggaan kosong!”

     Ini kata Epictetus, kalau sejak muda kita gak gengsian, gak malu hidup sederhana, hemat dan secukupnya, nggak selalu pengin kelihatan jadi paling kaya, paling pinter, dan paling benar. Kemungkinan besar ketika kita sudah dewasa ataupun terjun didunia masyarakat kita gak akan ikutan persaingan – persaingan nggak sehat antar tetangga, nggak ngampang kesulut emosi, nggak akan terlalu peduli sama omongan orang lain. Gengsi ego, dan kebanggaan kosong, inilah yang memakan kebahagiaan orang – orang dewasa!, mereka hidup untuk memenuhi ekspetasi orang lain, kerja banting tulang untuk mengerjakan hal – hal yang nggak mereka sukai, buat beli barang – barang yang sebenarnya nggak mereka perlukan jangan sampai kita semua jadi seperti itu sahabat Jurma saat sudah dewasa. 

     Nah sahabat Jurma semuanya itulah dia Artikel 6 Filosofi Stoicism yang dapat membuat kita menjadi anak muda yang lebih berkualitas, semoga kita semua dapat menjadi anak muda yang lebih berkualitas dari sebelumnya, semoga Artikel yang diketik tim kami dapat berguna untuk kita semua, Sekian Terimakasih semuanya! .


Tidak ada komentar:

Postingan artikel kami lainnnya yang mungkin anda sukai

Cerpen "Memungut Rintik Hujan"

  Cerpen "Memungut Rintik Hujan"      AKU KIRA, KEKACAUAN MEMANG TAK MESTI DIMULAI DARI SESUATU YANG BESAR DAN MENGERIKAN. SEBAB S...

Popular Posts