Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia telah hilang 3 bulan yang lalu, telah membuat Pak Jejo berhasil mengumpulkan uang yang cukup banyak untuk mudik ke rumah istrinya yang berada di kebumen, dia berangkat dari pulau kalimantan bersama 2 anaknya yang sudah cukup lama tidak bertemu dengan ibunya (istri Pak Jejo) Pak Jejo berangkat dengan menaiki sebuah kapal besar singkat cerita 4 hari perjalanan dikapal Pak Jejo ia telah sampai di pelabuhan Tanjung Mas, anaknya yang bungsu terlihat memerhatikan penjual mainan yang seolah menghipnotis agar si bungsu tertarik, dan si bungsu pun tertarik namun dimarahi oleh kakaknya dengan ancaman nanti akan ditinggal oleh ayah apabila ia menyusahkan ayahnya, alhasil si bungsu yang tadinya telah memegang mainan tersebut dengan raut ceria menjadi ketakutan dan meninggalkan penjual mainan dengan terbirit menyusul sang ayah yang jaraknya hanya 1 meter, Pak Jejo yang sudah tahu anaknya kemungkinan akan membeli mainan itu terpaksa bersembunyi dibelakang kursi, setelah sang anak sudah tak ingin mainan Pak Jejo pun bernafas lega “Untung saja tidak jadi beli, kalo tidak bisa payah ini nanti” ujarnya sambil mengusap keringat panas dinginnya.
Setelah itu ketiganya pun mencari bus diterminal Tanjung Mas, namun sayang ketiganya mendapatkan informasi apabila bus menuju Kabupaten Kebumen tidak beroperasi karena waktunya sudah sore sehingga apabila ingin berangkat sekitar pukul 08.00an, Pak Tejo yang sedang menginap dirumah penduduk yang menyediakan rumahnya untuk tempat menginap pemudik pun membeli pulsa 10.000 diwarung. Bermodalkan Hp buntutnya yang hanya bisa SMS dan Telfon biasa itu pun menghubungi istri bahwa kemungkinan datang di rumah esok setelah dzuhur karena busnya berangkat esok pagi atau siang.
Sang Istri pun menjawab “Rapapa mas asal slamet...” ujarnya dengan suara yang lembut, kedua anaknya yang mendengar suara ibunya pun ingin berbicara kepada sang ibu, tapi karena sang ayah lupa memaketkan pulsa agar bisa menelfon ke operator lainnya lebih hemat, membuat pulsa sang ayah hanya tersisa 2000 sesuai dengan pesan yang dikirim operator, dengan agak tersenyum namun terlihat tegang pak Jejo berkata sinyalnya jelek bentar ya nak, usaha untuk menutupi pulsanya yang kering (seperti kasih sayang mu untuk ku :I) (upss bercanda lanjut okey,) sang ayah pun mematikan telfon, dan memaketkan pulsanya dimana pulsanya hanya bisa menelfon 5 menit dioperator lainnya, dengan segera ia menelfon istrinya kembali agar anaknya dapat berbicara, dan ketika waktunya 5 menit telah habis pak Jejo malah menyalahkan anaknya yang paling tua “Jangan berebut ya, kan jadi kepencet mati telefonnya” ujarnya dengan suara yang cukup tegang. Mendengar ucapan sang Ayah kedua anaknya pun terdiam, namun sang bungsu yang masih kecil tak sengaja menelfon kembali ibunya dimana hal ini yang membuat ucapan pak Jejo menjadi tidak ada artinya ketika menasehati anaknya “Sisa pulsa kartu prabayar anda tidak mencukupi, silahkan lakukan pengisian pulsa” kedua anaknya yang tadinya hanya diam pun menjawab omongan ayahnya, “pantas mati ternyata pulsanya habis!! Owh bapak gimana sih??” keduanya mengucapkan dengan kalimat keras dengan tawaan yang sangat lucu, membuat para pemudik yang juga sedang menginap disana pun ikut tertawa juga.
Baca Juga : Cerpen sedih Bayu dan Baskara
Pukul 21.20 anaknya Pak Jejo terlihat ingin buang air kecil, disinilah momen lucu terjadi, dimana sang ayah menemaninya dikamar mandi dan berkata “Kalau Pipis di siniaja ya, kalau BAB baru ke wc disana, soalnya disini masih bisa buat pipis karena ada bolongannya, nah kalo BAB kan gak ada Wcnya jadi harus kesana” sang anak pun paham bahwa sang ayah sangat berhemat dalam mengeluarkan uang”
Mereka bertiga tidur sekitar pukul 2030an diatas tikar, dan mereka bangun menyiapkan semuanya, dan hal lucu kembali terjadi ketika si bungsu dirayu oleh penjual mainan, namun karena mulainya sadar bahwa uang ayahnya tak cukup, ia pun berkata tidak dengan alasan mainannya banyak, padahal si bungsu tidak memiliki mainanan sama sekali, wkwkwk dilahirkan dari keluarga yang sederhana membuat kita belajar bahwa berbohong terkadang itu baik, asal tidak membohongkan perasaan.
Mereka berangkat sekitar pukul 08.20 setelah bus berada di depan jalan penginapan gratis bagi pemudik, merekanya pun berterima kasih kepada Pak Roji yang telah memberikan tempat bermalam sebelum berangkat ke kabupaten kebumen, dan cerita lucu selanjutnya masih berlanjut dibagian perjalanan menuju ke Kabupaten Kebumen.
Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia telah hilang 3 bulan yang lalu, telah membuat Pak Jejo berhasil mengumpulkan uang yang cukup banyak untuk mudik ke rumah istrinya yang berada di kebumen, dia berangkat dari pulau kalimantan bersama 2 anaknya yang sudah cukup lama tidak bertemu dengan ibunya (istri Pak Jejo) Pak Jejo berangkat dengan menaiki sebuah kapal besar singkat cerita 4 hari perjalanan dikapal Pak Jejo ia telah sampai di pelabuhan Tanjung Mas, anaknya yang bungsu terlihat memerhatikan penjual mainan yang seolah menghipnotis agar si bungsu tertarik, dan si bungsu pun tertarik namun dimarahi oleh kakaknya dengan ancaman nanti akan ditinggal oleh ayah apabila ia menyusahkan ayahnya, alhasil si bungsu yang tadinya telah memegang mainan tersebut dengan raut ceria menjadi ketakutan dan meninggalkan penjual mainan dengan terbirit menyusul sang ayah yang jaraknya hanya 1 meter, Pak Jejo yang sudah tahu anaknya kemungkinan akan membeli mainan itu terpaksa bersembunyi dibelakang kursi, setelah sang anak sudah tak ingin mainan Pak Jejo pun bernafas lega “Untung saja tidak jadi beli, kalo tidak bisa payah ini nanti” ujarnya sambil mengusap keringat panas dinginnya.
Setelah itu ketiganya pun mencari bus diterminal Tanjung Mas, namun sayang ketiganya mendapatkan informasi apabila bus menuju Kabupaten Kebumen tidak beroperasi karena waktunya sudah sore sehingga apabila ingin berangkat sekitar pukul 08.00an, Pak Tejo yang sedang menginap dirumah penduduk yang menyediakan rumahnya untuk tempat menginap pemudik pun membeli pulsa 10.000 diwarung. Bermodalkan Hp buntutnya yang hanya bisa SMS dan Telfon biasa itu pun menghubungi istri bahwa kemungkinan datang di rumah esok setelah dzuhur karena busnya berangkat esok pagi atau siang.
Sang Istri pun menjawab “Rapapa mas asal slamet...” ujarnya dengan suara yang lembut, kedua anaknya yang mendengar suara ibunya pun ingin berbicara kepada sang ibu, tapi karena sang ayah lupa memaketkan pulsa agar bisa menelfon ke operator lainnya lebih hemat, membuat pulsa sang ayah hanya tersisa 2000 sesuai dengan pesan yang dikirim operator, dengan agak tersenyum namun terlihat tegang pak Jejo berkata sinyalnya jelek bentar ya nak, usaha untuk menutupi pulsanya yang kering (seperti kasih sayang mu untuk ku :I) (upss bercanda lanjut okey,) sang ayah pun mematikan telfon, dan memaketkan pulsanya dimana pulsanya hanya bisa menelfon 5 menit dioperator lainnya, dengan segera ia menelfon istrinya kembali agar anaknya dapat berbicara, dan ketika waktunya 5 menit telah habis pak Jejo malah menyalahkan anaknya yang paling tua “Jangan berebut ya, kan jadi kepencet mati telefonnya” ujarnya dengan suara yang cukup tegang. Mendengar ucapan sang Ayah kedua anaknya pun terdiam, namun sang bungsu yang masih kecil tak sengaja menelfon kembali ibunya dimana hal ini yang membuat ucapan pak Jejo menjadi tidak ada artinya ketika menasehati anaknya “Sisa pulsa kartu prabayar anda tidak mencukupi, silahkan lakukan pengisian pulsa” kedua anaknya yang tadinya hanya diam pun menjawab omongan ayahnya, “pantas mati ternyata pulsanya habis!! Owh bapak gimana sih??” keduanya mengucapkan dengan kalimat keras dengan tawaan yang sangat lucu, membuat para pemudik yang juga sedang menginap disana pun ikut tertawa juga.
Baca juga: Manfaat-Bermain-Aplikasi-Cocofun
Pukul 21.20 anaknya Pak Jejo terlihat ingin buang air kecil, disinilah momen lucu terjadi, dimana sang ayah menemaninya dikamar mandi dan berkata “Kalau Pipis di siniaja ya, kalau BAB baru ke wc disana, soalnya disini masih bisa buat pipis karena ada bolongannya, nah kalo BAB kan gak ada Wcnya jadi harus kesana” sang anak pun paham bahwa sang ayah sangat berhemat dalam mengeluarkan uang”
Mereka bertiga tidur sekitar pukul 2030an diatas tikar, dan mereka bangun menyiapkan semuanya, dan hal lucu kembali terjadi ketika si bungsu dirayu oleh penjual mainan, namun karena mulainya sadar bahwa uang ayahnya tak cukup, ia pun berkata tidak dengan alasan mainannya banyak, padahal si bungsu tidak memiliki mainanan sama sekali, wkwkwk dilahirkan dari keluarga yang sederhana membuat kita belajar bahwa berbohong terkadang itu baik, asal tidak membohongkan perasaan.
Mereka berangkat sekitar pukul 08.20 setelah bus berada di depan jalan penginapan gratis bagi pemudik, merekanya pun berterima kasih kepada Pak Roji yang telah memberikan tempat bermalam sebelum berangkat ke kabupaten kebumen, dan cerita lucu selanjutnya masih berlanjut dibagian perjalanan menuju ke Kabupaten Kebumen.
1 komentar:
Hmmm seperti itulah Orang susah, terkadang keadaanlah yang membuat kami menjadi lebih bermental dari pada orang lain :) ๐Semangat untuk kita semua yang merupakan andalan keluarga, terus berusaha bahwa kita bisa mengangkat derajat orang tua ๐๐☺๐
Posting Komentar