Kehidupan.
Siang
hari yang panas, ada seorang lelaki yang menenteng amplop coklat, untuk mendaftar pekerjaan.
Sudah berkali - kali ia mendatangi, dan tes untuk menjadi karyawan, tetapi
disemua perusahaan itu juga ia belum diterima. Lelaki itu memutuskan untuk
pulang, saat pulang ia disambut oleh sang Ibundanya.
"Gimana nak?, udah ada yang keterima? ".
Ibunya bertanya
"Belum bu... Susah banget ya buat nyari kerja,
padahal aku sehat jasmani, rohani, Ijazah aku lengkap, bakat aku juga pas sama
kriteria mereka" Lelaki itu menghela nafas. Lalu sang ibu beranjak, dan
pergi ke dapur.
Tidak lama, sang ibu membawa 5 gelas air yang isinya
berbeda. Lalu sang ibu menyuruh anaknya meminum gelas pertama, yang isinya
jamu.
"Gimana rasanya?" Tanya sang ibu
"Pahit." Jawab sang anak
"Minumlah gelas kedua" Perintah sang ibu.
"Rasanya Asin." Jawab sang anak
"Coba gelas ke tiga" Ucap sang ibu
"Rasanya asam aku tidak suka" Ujar sang
ibu
"Ayo coba gelas ke 4" Perintah sang ibu
kepada anaknya
"Manis" Ucap sang anak
"Cobalah gelas terakhir" Perintah ibu
lelaki tersebut
"Tidak ada rasanya, kan ini air putih"
Jawab sang anak.
"Air yang kau minum itu ibarat kehidupan nak,
ada kalanya kehidupan kita pahit, manis, asam, asin, atau hambar. Tugas kita
hanya menjalani kehidupan ini. Saat kita berada di fase kehidupan yang pahit,
kita harus terus berusaha,bersyukur, dan sabar, dan saat kita berada di fase
manisnya kehidupan, kita tidak boleh lupa bahwa kita harus tetap berbagi, semua
harta yang kamu punya saat sedang senang, bisa saja hilang dalam kedipan mata.
Maka dari itu kamu tidak boleh semena - mena, apalagi lupa bahwa semua ini
titipan" Kata sang ibu kepada anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar